Depan GELAR TAHUN BARU 1438 H

GELAR TAHUN BARU 1438 H

DARMA pemerintah Desa Darma menggelar gebyar muharom 1438 H yang dipusatkan di alun-alun desa darma dan masjid besar Syiarul Muttaqin pada tanggal 29 Dzulhijjah 1437 H bertepatan dengan tanggal 01 Oktober 2016 jam 19.00 wib s/d selesai. rangkaian acara dimulai dengan pawai obor, Itstighosah kubro dan Tabligul islamiah, pawai obor diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren dan Madrasah, santri TKA/TPA dan masyarakat desa darma lainya, peserta pawai obor yang dipimpin Komandan Satgas Linmas dan dikawal oleh Petugas dari Kapolsek darma ini diperkirakan dikuti oleh lebih dari 800 orang Santri dan masyarakat lainnya. rute pawai obor dimulai dari Jalan Depan Masjid Besar Syiarul Muttaqin dan dilepas langsung oleh Kepala Desa Darma H. Totong Yudi Murtado menuju Jalan Tsanawiyah terus ke jalan alun-alun utara masuk ke jalan Cilamba menuju gunungluhur, sampai di blok gunungluhur dusun gunungluhur balik arah lagi menuju jalan pasar darma masuk lagi ke jalan desa blok dukuh dusun paleben dan pinish di alun-alun desa darma dan disambut oleh lantunan sholawat grup marawis Alsahara pimpinan k. Jejen jaenal Muttaqin. 

acara dilanjutkan dengan Istighosah Kubro di masjid Syiarul muttaqin dipimpin oleh sekdes darma amin supriadi dan K. Jejen Jaenal Muttaqin, istighosah kubro dihadiri oleh masyarakat dan ibu-ibu majlis taklim desa darma yang antusias menyambut datang nya 1 Muharom 1438 H. Acara Istighosah diikuti oleh kurang lebih 1000 orang peserta mulai anak-anak sampai orang tua dan diakhiri oleh tablighul Islmaiah Oleh K. Jejen Jaenal Muttaqin ynag membhas tentang hijrah umat muslim pada kontek kekinian. 

         

Grup Marawis Alsahara dan Pawai Obor 

memeriahkan Gebyar Tahun Baru 1 Muharam 1438 Hijriyah (dok)

 

ketika diwawancarai Operator Desa apa yang menjadi motivasi desa menggelar kegiatan Muhroman? "Kita ingin membangkitkan kembali semangat sesepuh Darma yang pertama ketika membentuk Darma sebagai Pedukuhan, yaitu semangat 5 Pondasi perjuangan untuk mencapai masyarakat yang Religius dan sejahtera". kelima pondasi yang saya bacakan saat melepas pawai obor itu adalah cita-cita leluhur Darma, ujar H.Totong Yudi Murtado". ketika lebih lanjut ditanyakan apa yang menjadi pondasi dan cita-cita leluhur darma? beliau menjelaskan 1. Dawamkeuna kalimah-kalimah muja kanu kawasa, hal ini merupakan sebuah perintah atau anjuran agar masyarakat desa darma menjadi manusia yang taat beribadah kepada Allah SWT, 2. Artikeuna ku elmu pangaweruh, artinya maknai kalimah-kalimah keagungan atau beribadah itu dengan ilmu pengetahuan. ini adalah perintah untuk mau belajar dan belajar agar masyarakat tidak melenceng dari aturan agama dan mampu memahami asfek-asfek kehidupan dengan benar. 3. Rasakeuna kaendahan jeung kaagungan ciptaana, maksudnya adalah camkan dalam hati betapa besar kekuasaan Allah SWT dan kita harus introsfeksi diri agar tidak menjadi manusia yang sombong karena manusia dihadapan Allah tidak ada apa-apanya intinya adalah ajaran ketawaduan hidup. 4. Mernahkeuna nikmat-nikmatna, tasyakur binikmat. agar masyarakat darma mau bersyukur atas apa yang telah Allah limpahkan kepada kita dan Allah pasti menambah nikmat yang kita Syukuri. 5. Amalkeuna sanajan sasieureun sabeunyeureun, bahwa kita sebagai manusia harus mau berbagi, sekecil apapun Ilmu dan harta yang kita miliki harus mampu bermanfaat untuk orang lain sebab pada hakekatnya kita harus saling tolong menolong Ta awanu alal birri wattaqwa wala ta awanu alal itsmi wal udhwan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa dan jangan tolong menolong kalian dalam keburukan dan kedholiman. ketika hal ini dikonfirmasikan kepada sekdes Darma beliau mengiyakan dan menekankan kita akan Khittoh kepada Ghiroh kehidupan sesepuh darma yang dulu, harapanya kedepan peringatan Tahun Baru Hijriyah bisa lebih semarak dan bermakna untuk masyarakat Darma.(ams)